Dibalik Gold Bukan Konser Biasa

Tanggal 24 Desember 2010. Setelah hampir empat setengah jam di udara, akhirnya mendarat di bandara Chek Lap Kok, Hong Kong. Udara dingin menyambut kedatangan saya. Ini pertama kalinya saya ke Hong Kong. Perasaan senang dan kuatir bercampur aduk. Senang karena diberikan kesempatan untuk membawakan acara di “Gold Bukan Konser Biasa”. Sebuah konser yang terselenggara berkat kerjasama Shinetown Telecom dan ATM bersama yang menampilkan Afgan dan Duo Pochi. Dan kuatir akan seperti apa penonton di sini. Jujur saja, saya belum tahu bagaimana kondisi penonton di Hong Kong.

Saya mencoba menepis kekhawatiran itu. Yang penting, saat ini saya bisa menikmati Natal dan Tahun Baru di Hong Kong dengan segala hiruk pikuknya. Begitu pikiran saya menenangkan rasa gelisah.

Musikal Laskar Pelangi. Keajaiban di Atas Panggung.

Saya belum pernah menonton sebuah pertunjukan yang diangkat dari sebuah film laris yang diterjemahkan ke dalam drama panggung. Apalagi ini memakai kata musikal. Penasaran? Sudah pasti. Drama musikal ini diangkat dari sebuat novel dan film laris Laskar Pelangi. Saya sudah bertanya kepada beberapa teman yang sudah menonton. Mereka bilang bagus dan layak untuk ditonton. Pertunjukkan digelar di Teater Besar Taman Ismail Marzuki (TIM) dari tanggal 17 Desember 2010 – 9 Januari 2011. Pertunjukan pada hari kerja jam 19.00 WIB. Sabtu dan Minggu, 2 kali pertunjukan jan 14.00 WIB dan 19.00 WIB. Harga tiket mulai dari Rp 100.000 – 750.000. Tidak rugi mengeluarkan uang untuk menyaksikan Musikal Laskar Pelangi, begitu kata teman saya dengan penuh keyakinan.

Mari Kita Tingkatkan Agar Kasus HIV dan AIDS Meningkat

Dari tahun 1987 sampai Agustus 2010 angka komulatif kasus HIV dan AIDS di DKI Jakarta menurut  data yang dikeluarkan seksi surveilans epidemiologi HIV/AIDS (laporan SARS)-Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta, ada 7018 kasus HIV dan AIDS.  Sedangkan menurut sumber Ditjen PPM dan PL Departemen Kesehatan RI, DKI Jakarta diperingkat pertama untuk kasus AIDS se-Indonesia.

ONROP! Sebuah Catatan Ringan

Drama musikal ONROP! Mendapatkan sambutan hangat pecinta seni pertunjukan.  Bagus. Banyak  yang mengatakan demikian untuk drama musical garapan Joko Anwar tersebut. Tiketnya sold out. Terjual habis. Ludessss….

Mengajar Itu Menyenangkan

Jadi guru? Ga salah? Ketika teman meminta saya untuk menjadi guru si sebuah SMK di pinggir Jakarta, terus terang saya belum berpengalaman sama sekali. Ada rasa tidak yakin, apakah saya bisa mengajar? Mau ditolak, penasaran. Ga ditolak, Nggak PD.  Belum jadi guru, saya sudah labil. Mata pelajaran apa yang akan saya ajarkan? Begitu pikir saya waktu itu. Semua nilai pelajaran SMA saya pas-pas-an (yang penting lulus aja). Belum lagi, kalau anak muridnya nakal seperti saya dulu. Takut karma. Namun karena didorong rasa penasaran, saya konfirmasi kembali.

ONROP! Artis Satu Paket

Mau jadi artis di Indonesia? Sepertinya mudah menurut saya. Cukup tampang indo, Berani tampil seksi – khusus perempuan, atau punya tampang ‘hancur’ sekalian. Lalu, bagaimana yang mukanya pas-pas-an? Perlu usaha cukup keras untuk bisa mendapatkan impian jadi artis. Menjadi artis dambaan hampir semua orang. Mau bukti? Coba lihat di tivi, berapa banyak acara ajang pencarian bakat? Peserta audisinya pasti penuh, seperti sedang antri beras. Tinggal menunggu dewi fortuna memberikan sentuhan keberuntungan.

Menangkap Bayangan Bersama Harapan

Sudah 10 menit, aku menunggu mereka datang. Pasti kena macet di jalan, begitu benakku memberikan informasi. Suasana di foodcourt di mal ini tidak terlalu ramai. Aku memilih tempat di pojok dengan pandangan mengarah ke pintu. Kalau mereka datang, langsung terlihat. Belum ada tanda-tanda kedatangannya, aku memutuskan pesan makanan. Sambil berpikir, kali ini kasus orang hilang seperti apa yang akan aku hadapi? Tidak terasa makanan di piring hampir tandas. Aku melihat mereka datang. Aku melambaikan tangan. Mereka menuju ke tempat ku.

Bukan Hanya Bunga Mimpi

Malam datang. Hatiku gundah gulana. Berbagai perasaan berkecamuk dan bercampur aduk. Hasilnya rasa ngilu dan sesak di dada. Aku tidak mau tidur! Tidur membuatku bermimpi. Aku tidak pernah suka mimpi yang datang menyelinap mengusik nyenyaknya ketenangan raga. Banyak yang mengatakan kalau mimpi hanya bunga tidur. Bagiku tidak. Andai saja aku bisa memilih mimpi, rasanya hidupku lebih tenang.

Semangkok Bakso Dengan Rasa Masa Lalu

Jam 5. Waktunya pulang kantor. Begitu keluar ruangan, agak gerimis. Langsung pulang, macet. Tetap di kantor, listrik sudah dimatikan. Terpaksa pulang, walau agak malas mengahadapi kenyataan, macetnya Jakarta. Berpikir sebentar. Perut mengirimkan informasi ke otak dan otak menyampaikan kepada saya, kalau perut minta diisi. Sebenarnya masih cukup kenyang. Menghadapi kemacetan dengan perut agak kosong bukan sebuah keputusan yang bijak. Sepertinya saat yang tepat untuk makan makanan berkuah. Langsung saya menuju ke tempat makan bakso yang enak.

Merasakan Mengurus STNK Sendiri

Kaget lihat STNK mobil saya, 3 hari lagi habis masa berlakunya. Stres membayangkan ribetnya  ngurus STNK. Belum apa-apa sudah kebayang prosesnya berbelit-belit dan ada calo. Secara mobil masih nyicil, Tidak mau repot saya telepon leasingnya untuk membantu mengurus STNK. Mereka siap membantu dengan biaya Rp 100.000 dan 3 hari selesai. Kok lama selesainya? Akhirnya nekat, untuk pertama kalinya melakukannya sendiri. Ingin tahu dan penasaran seperti apa ribetnya ngurus STNK.